Taman Wisata & Satwa Lembah Hijau dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan evaluasi serta diskusi Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Gajah Sumatera dan Kalimantan 2007-2017. Acara berlangsung di Aula Anggrek Lembah Hijau (16-17/2).

Kegiatan yang dimotori Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, Forum Konservasi Gajah Indonesia, WCS, Forum Mahout Indonesia, dan Lembah Hijau. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Lampung Choiria Pandarita, Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas Subakir, dan Perwakilan Polda Lampung.

“Harapannya nanti hasik dari evaluasi dan diskusi Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Gajah bisa mendapatkan usulan untuk rekomendasi Konservasi gajah di Lampung. Serta upaya memaksimalkan populasinya” kata kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Lampung Choiria Pandarita(16/2).

Dukungan Lembah Hijau sebagai tempat konservasi gajah sudah memenuhi standar dan diharapkan secepatnya dapat berkembang biak. “Selain menjadi taman rekreasi, Lembah Hijau berhasil menjadi tempat konservasi gajah yang dapat mengedukasi masyarakat tentang satwa,” jelasnya.

Komisaris Utama Lembah Hijau Irwan Nasution mendukung adanya pembahasan evaluasi dan diskusi SRAK Gajah Sumatera dan Kalimantan. Pemulihan pupolasi gajah Sumatera memerlukan upaya terintegritas dan perubahan dasar yang melibatkan berbagai pihak. Namun, sejak peningkatan status keterancaman, belum terlihat adanya upaya perbaikan pengelolaan Spesies gajah secara terukur. (Radar Lampung,17/02)